Hidup Makin Susah, Banyak yang Baru Menyadari Pentingnya Silaturahim

Oleh : Dr Aqua Dwipayana*

Beberapa minggu terakhir banyak teman lama yang mengontak saya, baik lewat telepon maupun WhatsApp (WA). Awalnya menanyakan kabar. Kemudian mengajak ketemu. Setelah itu menyampaikan curahan hati (curhat)nya._

Saya senang saat mereka kontak. Apalagi kami sudah lama tidak komunikasi. Silaturahimnya terjalin kembali. Alhamdulilah…

Ada yang bisa saya temui karena jadwal saya kosong, tidak keluar kota. Sebagian tidak bisa ketemu karena waktunya tidak pas. Komunikasinya lewat WA dan telepon.

Teman-teman itu, baik yang ketemu langsung maupun lewat WA dan telepon, curhatnya sama. Saya dengan sabar dan penuh perhatian menyimak semua yang mereka sampaikan.

Mereka menceritakan kondisi hidupnya. Merasakan beberapa bulan terakhir ini makin susah. Penghasilannya berkurang drastis. Dampak ekonomi global dan efisiensi yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto. Mereka terkena imbasnya.

Selama ini mereka bekerja di berbagai sektor. Tidak tetap. Usaha sendiri, sehingga tergantung pada situasi ekonomi nasional dan internasional.

Nyaris Putus Asa
Beberapa di antara teman itu ada yang nyaris putus asa. Mau meninggalkan pekerjaan lamanya. Beralih ke yang baru meski tidak menjanjikan lebih baik dari yang sebelumnya.

Masalahnya jaringan mereka terbatas. Selama ini keasyikan bekerja, lupa bahkan ada yang merasa tidak penting membangun hubungan dengan banyak pihak. Apalagi merasa bahwa tidak akan ada masalah pada pekerjaannya. Lancar-lancar saja.

Realitanya seperti yang sekarang ini mereka rasakan. Hidupnya makin sulit. Penghasilannya turun drastis. Sementara kebutuhan dirinya dan keluarga makin meningkat.

Dalam situasi seperti ini mereka baru menyadari pentingnya silaturahim. Menjaga, memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan dengan banyak orang.

Mereka melihat aktivitas yang selama puluhan tahun saya laksanakan. Aktif silaturahim. Melakukannya dengan ikhlas. Niat sepenuhnya ibadah, karena TUHAN.

Konsisten melaksanakan silaturahim tanpa pamrih membuat hidup selalu nyaman, tenang, dan bahagia. Tidak perlu khawatir.

TUHAN telah menjanjikan manfaat rajin silaturahim. Di antaranya memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki. Saya telah merasakan itu sehingga ketagihan melakukannya.

Dahsyatnya Silaturahim
Di saat teman-teman tersebut mengalami kesusahan dan kebingungan untuk kesinambungan hidupnya, saya sama sekali tidak merasakan itu. Bahkan banyak orang yang siap membantu kalau saya membutuhkan bantuan mereka sewaktu-waktu. Itu adalah salah satu wujud dahsyatnya silaturahim.

Setelah menyimak semua curhat mereka, saya menyampaikan empati. Sekaligus memotivasi dengan mengatakan sebelum manusia lahir, rezekinya sudah dicatat di Lauhul Mahfudz. Paling utama adalah terus berusaha, dengan “bergerak” penuh optimisme.

Untuk silaturahim tidak ada kata terlambat. Mulai aktif melakukannya dengan niat sepenuhnya ibadah. Konsisten melaksanakannya.

Seoptimal mungkin, saya membantu mereka. Jika ada peluang pekerjaan, saya menginfokannya.

Mereka yang saat curhat terlihat putus asa, berubah jadi semangat. Bertekad melaksanakan semua saran saya termasuk intens silaturahim. Alhamdulillah…

Saya sangat bersyukur melihat perubahan sikap mereka. Saat ketemu pesimis, setelah diskusi jadi optimis.

Semoga mereka dan banyak orang semakin aktif silaturahim, sehingga merasakan langsung hasilnya yang dahsyat dan luar biasa. Aamiin ya robbal aalamiin… []

*Penulis Adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

🇮🇩Sesaat setelah tiba di Yogyakarta dari Salatiga, saya ucapkan selamat berusaha secara konsisten melaksanakan silaturahim. Salam hormat buat keluarga. 14.45 08052025😃🇮🇩<<<

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *