Desainer Sumbar Ermiwati Terima Award Rangkayo Minang 2025

Perancang busana yang fokus mengangkat kerajinan sulaman tenun, bordiran dan batik, Ermiwati (49), menerima Awarding 101 Nominasi dalam Rangkayo Award 2025, Ia didampingi suami tercinta Arlin Teguh Ardani. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Perancang busana yang fokus mengangkat kerajinan sulaman tenun, bordiran dan batik, Ermiwati (49), menerima Awarding 101 Nominasi dalam Rangkayo Award 2025, di Borobudur Hotel Jakarta, Sabtu (19/7/2025).

Di acara bertajuk “Tokoh Minang Menyonsong Generasi Emas 2025” wanita yang akrab disapa Emi didampingi suami tercinta Arlin Teguh Ardani.

Pada sesi fashion show, Minggu (20/7/2025), wanita kelahiran Batusangkar, 21 Maret 1976 juga memperagakan langsung karya-karya jahitannya dengan desain yang unik.

Emi, yang juga pemateri utama pelatihan menjahit, menyulam, membuat kerajinan tangan dan lainnya, baik pemula ataupun tingkat lanjutan ini mengatakan, penghargaan Rangkayo Award yang diterimanya berkat inspirasi dari kekayaan budaya Sumatera Barat (Minangkabau) yang dapat dituangkannya ke dalam desain batik, tenun dan sulaman. 

Bahkan desain dari Ermiwati tersebut telah mendapat pengesahan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkum & HAM, diantaranya yang telah bersertifikat HAKI, Batik dan Tenun Motif Adat Kajang Padati Khas Kota Padang

Pemilik Rumah Mode desainer yang beralamat Jl. Beringin IV B No.19, Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar ini, saat ini memang boleh berbangga diri. Selain hasil karyanya telah dipakai oleh banyak kalangan, tak hanya di Sumbar, tapi juga nasional. Tak pelak, pada Sabtu (19/7/2025), Emi mendapat pengakuan dari Perkumpulan Rangkayo Minang Indonesia.

Seperti diketahui desainer Emi telah mengharumkan nama Sumbar dengan merambah dunia mode mancanegara. Misalnya, di ajang World Nomads Fashion Festival di Kyrgyzstan di 2022 lalu, Emi Arlin membawa karyanya untuk ikut menyemarakkan lantai catwalk, yang saat itu mengangkat tema “The Beauty of Minangkabau”.

“Tak disangka, berkarir di bidang fesyen yang nengawalinya dari rumah produksi yang kecil, secara mandiri berbuah apresiasi berbagai pihak,” ujar Emi.

Dia mengungkapkan bahwa dirinya juga memberi pelatihan ke banyak orang. Awalnya, dia merasa berat untuk diberi sebutan desainer. Namun Emi juga tak bisa membendung apresiasi yang diberikan padanya dengan sebutan desainer yang saat ini sudah melekat di dirinya.

Menunjukkan kecintaan pada Ranah Minang, Emi memberikan fokus untuk mengangkat kerajinan dan budaya Sumatera Barat, seperti melalui karya sulaman benang emas, songket Sumbar, dan telah memperkerjakan belasan karyawan di rumah modenya tersebut. (*/jiga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *