Hidup Ini Hanya Menunggu Mati

Oleh : Ustad Islami Azmam, S.H*)

Hidup di dunia ini singkat dan semuanya menuju satu titik: kematian.

Ketika kita menyadari bahwa setiap napas mendekatkan kita pada pertemuan dengan Rabb, hidup menjadi lebih sederhana — tujuan hidup kembali kepada-Nya, memperbaiki amal, dan tidak terbuai oleh tipu daya dunia.

Bukan berarti hidup ini sia-sia, melainkan panggilan untuk mempersiapkan bekal akhirat: beriman, beramal saleh, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Dalam Al-Qur’an

“كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ” — “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran:
185).

Ayat ini mengingatkan bahwa kematian adalah kepastian dan ganjaran hakiki diberikan pada hari kiamat, bukan semata-mata kenikmatan dunia.

“كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ” — “Setiap jiwa
pasti akan merasakan mati, kemudian kepada Kami kamu semua dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabut: 57).

Dalam Hadits juga dijelaskan :

Rasulullah ﷺ bersabda kepada Ibn ‘Umar:
“كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ” —
“Beramallah di dunia seolah-olah engkau orang asing atau musafir.” (diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar; Tercantum dalam Shahih Bukhari / Riyad as-Shalihin).

Hadits ini mengajarkan sikap tidak terikat berlebihan pada dunia dan selalu siap menghadapi kematian.

Ibnu ‘Umar juga biasa berkata: “Jika engkau sampai malam jangan menunggu pagi; jika engkau sampai pagi jangan menunggu sore; ambillah dari sehatmu untuk sakitmu dan dari hidupmu untuk kematianmu.”
(dirujuk dalam kumpulan hadits yang sama).

Pesan praktis ini mengingatkan kesiapsiagaan spiritual kita setiap saat.

Semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu mempersiapkan diri kita setiap saat. Karena hidup kitaini hanya menunggu mati. []

Penulis Instruktur Pendidikan Agama Islam di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato Provinsi Sumatera Barat*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *