Kolaborasi SatuPena Sumbar, Diskusi buku Verses from the Soul Pererat Silaturrahmi Penyair Indonesia India

Diskusi buku puisi berjudul 'Verses from the Soul' karya Sastri Bakry. (foto; ist)

PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Diskusi buku internasional ‘Verses from the Soul’ karya Sastri Bakry, kumpulan puisi dwibahasa (Inggris dan Bangla) yang diterbitkan ISISAR India hasil kolaborasi SatuPena Sumatera Barat merupakan bukti kekuatan sastra dalam menjembatani budaya dan bangsa.

Demikian diungkapkan Sekretaris SatuPena Sumatera Barat, Armaidi Tanjung saat pidato bahasa Inggris pada pembukaan diskusi buku puisi berjudul ‘Verses from the Soul’ karya Sastri Bakry, Jumat (26/9/2025) malam melalui zoom metting.

Menurut Armaidi Tanjung, dengan hadirnya para penulis, dan pecinta buku dari kedua Negara, Indonsia dan India, menunjukkan diskusi buku mampu menjalin silaturrahmi antara kedua negara melalui buku dan puisi.

“Buku yang ditulis Sastri Bakry membawa kita pada perjalanan emosi, pikiran, dan renungan, yang diungkapkan dengan indah dalam bahasa Indonesia dan India. Buku ini bukan sekedar kumpulan puisi, namun sebuah perayaan atas pengalaman bersama umat manusia yang melampaui batas dan bahasa”. Tambahnya.

Beberapa hari lalu, karya puisi Sastri Bakry berjudul Sakti juga didiskusikan di PDS HB Jasin TIM Jakarta,” kata Armaidi Tanjung.

Terima kasih kepada pembicara yang membedah buku ‘Verses from the Soul’ ini. Yakni kepada Aminur Rahman dari Bangladesh, Dr. Sudipta Chatterjee penerjemah sekaligus penyair dari India, Prof. Siamir Marulafau akademisi dan penyair Aceh, Dr. Endut Ahadiat dosen Univ Bung Hatta, Dr. Rina Marnita dosen FIB Unand dan Prof. Chye Retty Isnendes dosen UPI Bandung Indonesia.

Dr. Sudipta Chatterjee mengatakan, buku ‘Verses from the Soul’ cukup banyak diminati kalangan penyair dan mahasiswa di Banglore. Karena itu, buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Bangla. “Puisi-puisi yang ditulis dalam buku ‘Verses from the Soul’ menjiwai si penulisnya. Sehingga menarik orang untuk membacanya,, hal itulah yang mendorong saya menerjemahkan ke bahasa Bangla agar orang lebih banyak membacanya” kata Sudipta.

Aminur Rahman, poet pharmacist dan juga konsultan IMLF ini mengapresiasi puisi Sastri dalam bahasa Bangla, bukti bahwa hubungan India Indonesia semakin dekat dan intensif.

Sementara 4 akademisi mengupas karya sastra dalam kacamata akademik yang tajam dan kritis. Mereka sepakat karya Sastra adalah bentuk ekspresi jiwa terhadap ketidakadilan, kezaliman, penghargaan, cinta dan pengamatan yang tajam atas apa yang dia lihat dan rasakan. Diskusi buku ditutup dengan pembacaan puisi penyair Azizah Abdul Azis dari malaysia dan penulis buku Sastri Bakry. (rel)

Exit mobile version