UNP Dorong Sport Tourism, Lumindai Siap Jadi Desa Wisata Alam Sawahlunto

Sejumlah peserta dan panitia bersiap di garis start saat pembukaan kegiatan sport tourism di Desa Lumindai. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian UNP dalam mengembangkan potensi wisata berbasis olahraga dan pemberdayaan masyarakat setempat. (Foto Istimewa)

SAWAHLUNTO, FOKUSSUMBAR.COM– Universitas Negeri Padang (UNP) terus memperkuat peran kampus dalam pengembangan potensi daerah.

Melalui Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat, UNP melatih para pemuda Desa Lumindai untuk mengembangkan potensi wisata alam melalui pelatihan branding destination, yang digelar beberapa waktu lalu.

Kegiatan bertajuk “Pengembangan Potensi Wisata Sport Tourism Melalui Pelatihan Branding Destination Wisata Hutan Batu Lumindai” ini merupakan bagian dari program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNP dengan dukungan dana RKAT tahun 2025.

Pelatihan ini diikuti oleh Pemuda-Pemudi Penggerak Lumindai, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta perwakilan Disparpora dan Dinas Sosial Kota Sawahlunto.

Bangun Citra Wisata Lewat Branding

Dua dosen UNP, Donal Syafrianto, S.St., M.Fis dan Defrizal Saputra, S.Ds., M.Sn, menjadi narasumber utama. Mereka menekankan bahwa branding destination bukan sekadar soal logo atau slogan, tapi tentang membangun identitas khas desa yang bisa dikenal lebih luas.

“Kalau suatu tempat punya citra yang kuat, orang nggak cuma datang buat lihat-lihat, tapi pengin merasakan sendiri pengalamannya,” ujar Defrizal.

Dalam pelatihan ini, peserta juga diajak memanfaatkan media sosial dengan membuat tagar promosi wisata yang dapat memperluas jangkauan konten digital desa.

“Desa Lumindai punya potensi besar, bukan hanya wisata alam tapi juga UMKM lokal yang mendukung. Tinggal bagaimana cara kita memperkenalkannya,” tambah Donal.

Sport Tourism Lewat Trail Running

Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN UNP menggelar trail running melintasi kawasan Hutan Batu hingga Dusun Guguak Bungo. Kegiatan ini menghadirkan pengalaman langsung menikmati keindahan alam Lumindai dan menjadi bentuk promosi wisata olahraga (sport tourism).

Trail running diikuti komunitas pelari dari Sawahlunto, mahasiswa KKN UNP, serta dosen pelaksana program.

UMKM Lokal Tampil di Pameran

Mahasiswa KKN UNP juga mengadakan pameran UMKM Desa Lumindai yang menampilkan produk unggulan seperti Kerupuk Nasi Lumindai, Songket Silungkang tenun Lumindai, Tembakau Lumindai, Gula Semut Aren, Beats pengrajin lokal, dan hasil hidroponik Riels Farm.

Produk-produk tersebut mencerminkan karakter masyarakat Lumindai yang kreatif dan menjaga proses tradisional dalam produksi mereka.

Dukungan Pemerintah Desa

Kepala Desa Lumindai menyambut positif kegiatan ini. Ia menilai pelatihan branding destination akan membantu masyarakat memperkenalkan potensi desanya lebih luas.

“Sebagai desa di ketinggian Kota Sawahlunto, Lumindai punya pesona alam dan budaya yang khas. Kami berharap branding ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya.

Langkah Berkelanjutan

Melalui kegiatan ini, UNP berharap Lumindai dapat menjadi contoh pengembangan wisata berbasis potensi lokal dan memperkuat kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan pemerintah daerah.

“Upaya kecil ini bisa jadi langkah awal agar Lumindai dikenal, bukan hanya di tingkat nasional tapi juga internasional,” tutup Donal. (jiga)

Exit mobile version