Oleh : Mukti Ali, S.Ag, M.S.I*)
Abstrak
Artikel ini mengangkat kiprah inovatif Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh, H. Hendri Yazid, S.Pd.I, MM, yang telah melahirkan sejumlah terobosan dalam pelayanan publik keagamaan.
Inovasi yang digagas meliputi Program SEMESTA (penjemputan dan penyambutan jemaah haji ramah lansia), Program MITRA (Masjid Ramah Remaja), pembinaan dai/daiyah adaptif di era digital, kerja sama kelembagaan dengan Kejaksaan Negeri, hingga apresiasi ASN melalui Satya Lencana.
Seluruh terobosan ini tidak hanya menjawab kebutuhan umat di era kontemporer, tetapi juga memperlihatkan wajah baru birokrasi keagamaan yang humanis, kolaboratif, dan berorientasi pada pelayanan.
Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa laporan kegiatan dan dokumen resmi. Hasilnya menunjukkan bahwa inovasi layanan keagamaan di Kota Payakumbuh memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas pelayanan, penguatan moderasi beragama, serta pembinaan generasi muda Islam yang lebih inklusif.
Kata kunci: Inovasi, Kementerian Agama, SEMESTA, MITRA, moderasi beragama.
Pendahuluan
Transformasi layanan publik menjadi kebutuhan mendesak di era digital. Tidak terkecuali dalam bidang layanan keagamaan, masyarakat menuntut birokrasi yang responsif, inovatif, dan dekat dengan kebutuhan umat.
Kementerian Agama sebagai institusi strategis harus menghadirkan wajah pelayanan baru yang humanis, profesional, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Kota Payakumbuh menjadi salah satu contoh nyata bagaimana transformasi ini diwujudkan melalui kepemimpinan inovatif Kepala Kantor Kemenag, H. Hendri Yazid, S.Pd.I, MM.
Sejumlah program unggulan berhasil diinisiasi, mulai dari pelayanan haji, pembinaan masjid, penguatan dai dan penyuluh, hingga kerja sama lintas sektor. Artikel ini membahas kiprah tersebut sebagai wujud nyata sosok Sang Inovator.
Sosok Inovator
H. Hendri Yazid, S.Pd.I, MM, menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh dengan visi membangun pelayanan keagamaan yang inklusif, moderat, dan inovatif.
Sosoknya dikenal dekat dengan masyarakat, berorientasi pada solusi, dan mampu menjalin sinergi dengan berbagai pihak.
Konsep kepemimpinan yang ia terapkan menekankan tiga hal: humanisasi pelayanan, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam berbagai program unggulan yang dilaksanakan di bawah kepemimpinannya.
Rangkaian Inovasi
1.Program SEMESTA (Senyum Masyarakat Jemaah Haji Tersayang). Program ini merupakan inovasi penjemputan dan penyambutan jemaah haji yang ramah lansia, mengutamakan kenyamanan, penghormatan, serta pendampingan humanis.
2.Program MITRA (Masjid Ramah Remaja).
Sebagai upaya menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan positif remaja, program ini hadir untuk menjawab tantangan kenakalan remaja sekaligus membangun generasi Islam yang moderat, kreatif, dan berdaya saing.
3.Pembinaan Dai/Daiyah dan Penyuluh Agama.
Melalui pembinaan yang berkelanjutan, dai/daiyah didorong untuk menyampaikan pesan dakwah yang kontekstual, adaptif terhadap era digital, dan sejalan dengan semangat moderasi beragama.
4.Kerja Sama Lintas Sektor.
Kolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Payakumbuh merupakan langkah strategis untuk memberikan kepastian hukum, perlindungan, dan edukasi bagi masyarakat dalam isu-isu keagamaan.
5.Apresiasi ASN melalui Satya Lencana.
Penghargaan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi menjadi motivasi untuk meningkatkan etos kerja dan loyalitas aparatur Kementerian Agama.
6.Penguatan Kompetensi Guru PAI: Pada 21 Juli 2025, sebanyak 45 guru PAI mendapat sertifikat Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sebagai upaya pengembangan profesionalisme tenaga pendidik agama.
7.Pelatihan Konten Kreatif bagi Penyuluh Agama: Pada 7 Agustus 2025, Kemenag Payakumbuh membuka pelatihan untuk meningkatkan kemampuan penyuluh dalam menyampaikan dakwah melalui media digital secara lebih inovatif.
8.Rapat Siaran Keagamaan Islam: Pada 13 Agustus 2025, digelar rapat penting untuk membahas strategi siaran keagamaan Islam, menguatkan peran media dalam menyebarkan nilai moderasi dan dakwah.
9.Jalan Sehat Kerukunan: Pada 16 Agustus 2025, Kemenag Payakumbuh bersama DWP dan FKUB menggelar kegiatan Jalan Sehat Kerukunan, yang mengusung solidaritas, toleransi, dan sinergi antar-agama.
10.Perayaan HUT Kemerdekaan & Penganugerahan Satya Lencana: Dalam rangka HUT RI ke‑80 (17–19 Agustus 2025), Kemenag Payakumbuh mengadakan upacara kenegaraan berseragam tradisional dan menganugerahkan Satya Lencana Karya Satya kepada 57 ASN yang mencerminkan dedikasi tinggi.
Dampak Nyata
Inovasi yang dilakukan Kemenag Kota Payakumbuh memberi dampak signifikan.
Pertama, pelayanan haji lebih tertata, humanis, dan ramah bagi jamaah lanjut usia.
Kedua, masjid menjadi pusat kegiatan positif bagi remaja, sehingga mampu mencegah degradasi moral.
Ketiga, pembinaan dai/daiyah meningkatkan kualitas dakwah yang moderat dan kontekstual.
Keempat, kerja sama kelembagaan memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Kelima, penghargaan ASN melalui Satya Lencana memperkokoh budaya kerja yang profesional. Keseluruhan inovasi ini memperlihatkan wajah birokrasi keagamaan yang progresif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Penutup
Artikel ini menunjukkan bahwa kepemimpinan inovatif menjadi faktor kunci dalam transformasi layanan publik keagamaan. Kiprah H. Hendri Yazid sebagai Kepala Kankemenag Kota Payakumbuh patut diapresiasi sebagai sosok Sang Inovator yang mampu melahirkan terobosan-terobosan visioner.
Ke depan, model inovasi ini dapat direplikasi di daerah lain sebagai praktik baik birokrasi keagamaan. []
Pengawas PAI SD–SMA/SMK Kota Payakumbuh*)