Banner Bupati Siak

Karambie Festival 2024, Millenial Diharapkan Kembangkan Kelapa Sebagai Produk Unggulan

Kadis Disparpora Padang Pariaman, Muhammad Fadhly bersama narasumber Talkhsow "Karambie" dalam rangkaian Karambie Festival 2024. (foto; ist)

PADANG PARIAMAN, FOKUSSUMBAR.COM – Talkshow “Karambie” (kelapa) membahasi pentingnya peran semua pihak terutama kaum milenial untuk mengembangkan kelapa dan potensinya di masa datang

Membuka talkshow “Karambie” pada “Karambie Festival” 2024 Padang Pariaman, Muhammad Fadhly, Kadisparpora Padang Pariaman memandu talkshow dengan narasumber Dr. Riska Kurnia Dewi, SP,MP dan Riko Putra Sumbaria.

Talkshow menjadi bagian penting even ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama kalangan milenial tentang pentingnya menjaga dan mengembangkan tanaman kelapa selaku produk pertanian unggulan Padang Pariaman.

Menurut Riska Kurnia Dewi, kelapa merupakan tanaman sejuta manfaat yang disebut juga dengan “tree of life”, dimana dari akar sampai pucuknya bisa dimanfaatkan, dan memiliki banyak produk turunan yang bernilai jual tinggi.

Karambie Padang Pariaman merupakan varietas unggul kelapa dalam yang telah dilepas secara nasional pada tahun 2021, yang memiliki kualitas santan terbaik, dan pengembangan kelapa dalam hal ini merupakan salah satu Progul Gubernur.

Karambie Festival membahas perlunya merawat dan mengembangkan potensi kelapa di Padang Pariaman yang secara angka luas lahan pertanian kelapa cenderung menurun dari beberapa tahun sebelumnya. Dengan berbagai program pemerintah, pada tahun 2024 luas lahan kelapa diharapkan bisa meningkat kembali seperti tahun 2016 di angka 40.755 Ha bahkan mungkin lebih dimana menurut BPS tahun 2023 mencapai luasan kelapa 39.676 Ha.

Hal ini disebabkan oleh berbagai hal diantaranya alih fungsi lahan pemukiman, bencana alam dan penggunakan kelapa sebagai bahan produksi dan bangunan, dan yang lebih mirisnya lagi alih fungsi lahan pertanian, padahal kelapa bisa diintegrasikan (tumpangsari) dengan tanaman lain dengan menerapkan pola tanam yang sesuai.

“Oleh sebab itu, butuh perhatian kita bersama untuk menjaga kelapa sebagai program pertanian berkelanjutan guna peningkatan ekonomi masyarakat di Padang Pariaman,” ujar Riska.

Namun luasan ini juga diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas kelapa itu sendiri melalui sistem budidaya yang baik, dan hal ini tentunya harus disuppor juga dengan SDM yang mumpuni melalui rangkaian pelatihan dan bimbingan teknis kelapa dari hulu ke hilir.

Dalam kesempatan ini Riska juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap event karambia padang pariaman, diharapkan menjadi suatu titik balik kita untuk lebih concern terhdap tanaman kelapa ini, karena kelapa bukan hanya memiliki manfaat ekonomis saja, namun juga syarat dengan nilai budaya dan spiritual.

“Ayo kita jadi petani millenial dengan menggunakan modernisasi pertanian,” ajak Riska. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *