JAKARTA, FOKUSSUMBAR.COM – Sastrawan dan pemikir Indonesia, Denny JA, mendapat undangan resmi untuk menghadiri edisi ke-57 Pameran Buku Internasional Kairo, salah satu agenda budaya paling bergengsi di kawasan Timur Tengah dan dunia Arab.
Undangan ini menyusul keberhasilannya meraih Penghargaan Sastra BRICS 2025 dalam kategori Untuk Inovasi dalam Sastra.
Undangan tersebut disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani Doha Assy, Anggota Dewan Pembina Penghargaan Sastra BRICS sekaligus Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Mesir.
Dalam suratnya, Doha Assy menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Denny JA serta menekankan pentingnya kontribusi intelektual dan sastra Denny JA dalam mendorong dialog budaya lintas bangsa.
“Warisan Anda sangat penting dalam memperkuat dialog budaya internasional,” demikian bunyi salah satu bagian surat undangan tersebut, yang menegaskan posisi Denny JA sebagai figur sastra yang karyanya melampaui batas nasional.
Pameran Buku Internasional Kairo 2026 akan berlangsung pada 22 Januari hingga 2 Februari 2026, dengan kunjungan Denny JA disarankan pada 23–27 Januari 2026. Tahun ini, pameran tersebut memiliki makna khusus karena menjadi panggung perayaan bagi para penerima Penghargaan Sastra BRICS, termasuk Denny JA dan sastrawan Mesir terkemuka, Salwa Bakr.
Puncak acara akan ditandai dengan upacara penghargaan resmi, yang tidak hanya memberikan penghormatan kepada para pemenang, tetapi juga menjadi momentum pengumuman peluncuran siklus puncak Penghargaan Sastra BRICS. Setelah nominasi daftar panjang di Brazil dannnominasi daftar pendek di Indonesia. Sebagai bagian dari penghargaan tersebut, panitia juga memberikan hadiah senilai Rp200 juta selain plakat dan penghargaan lainnya bagi penerima anugerah.
Menurut Sastri Bakry, Koordinator BRICS Literature Network Indonesia, kehadiran Denny JA di Kairo dipandang strategis, bukan hanya sebagai bentuk pengakuan internasional atas pencapaiannya di bidang sastra, tetapi juga sebagai representasi Indonesia dalam percakapan global tentang sastra, kemanusiaan, dan inovasi budaya di antara negara-negara BRICS.
“Saya merasa bangga Indonesia lewat Denny JA mulai diperhitungkan secara nyata di dunia sastra internasional,” tambahnya.
Pameran Buku Internasional Kairo sendiri dikenal sebagai salah satu pameran buku tertua dan terbesar di dunia, yang setiap tahunnya mempertemukan penulis, penerbit, akademisi, dan pembuat kebijakan budaya dari berbagai negara. Undangan kepada Denny JA menegaskan posisi sastra Indonesia yang semakin diperhitungkan dalam lanskap sastra global.
Panitia menyatakan keyakinannya bahwa kehadiran Denny JA akan memperkaya rangkaian acara dan dialog yang berlangsung selama pameran, sekaligus memperkuat jembatan budaya antara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan dunia internasional. (rls)




