PADANG, FOKUSSUMBAR.COM-Kasus kematian seorang pelajar inisial AM (13) yang ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Batang Kuranji Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024) lalu terus berlanjut.
LBH Padang menduga, AM tewas diduga akibat dianiaya oknum anggota polisi yang mengamankan aksi tawuran saat itu.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengaku siap bertanggungjawab, bila ada anggotanya terlibat dalam kasus kematian pelajar AM.
“Saya selaku kapolda akan sangat bertanggungjawab, kalau ada oknum anggota terlibat dalam penyimpangan itu. Kami masih berproses ini secara eksternal,” kata Suharyono kepada wartawan, Minggu (23/6/2024) di Padang.
Kata Suharyono, saat ini ada 30 personil polisi yang diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumbar.
Dijelaskan, semuanya sudah menjalani pemeriksaan dua hari dan mendalami seperti apa duduk permasalahannya.
“Perlu pembuktian dan penyelidikan yang akurat. Jadi tidak bisa kita katakan sesuatu itu terjadi tanpa fakta. Ini perlu diluruskan,” ujar Suharyono.
Sebelumnya, Minggu (9/6/2024), polisi menemukan jenazah remaja laki-laki tanpa identitas sekitar pukul 12.00 WIB. Jenazah itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang dan dijemput pihak keluarga yang sebelumnya kehilangan salah seorang anggota keluarganya.
Sebelum ditemukan tewas, AM berada di jembatan Kuranji. Saat itu diduga sedang terjadi tawuran sehingga polisi datang ke lokasi kejadian.
Polisi sempat mengamankan sejumlah orang yang diduga akan tawuran. Namun kemudian dilepas dan hanya satu yang diperiksa intensif, karena membawa senjata tajam. (kpc/bsh)