JEPANG, FOKUSSUMBAR.COM – Ikatan Perantau Minang (IPM) Kansai Jepang merupakan komunitas yang didirikan pada tahun 2023 sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan di antara perantau Minang yang berada di Jepang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah perantau Indonesia, khususnya perantau yang berasal dari Minangkabau, keberadaan komunitas ini menjadi sarana penting dalam menjaga nilai-nilai budaya, solidaritas, dan kebersamaan di perantauan.

Menurut Ketua Ikatan Perantau Minang (IPM) Kansai Jepang, Muhammad Davi Azriel Alviano kepada media ini, Kamis (17/4/2025), IPM sendiri baru diresmikan pada bulan Maret 2025, sebagai respons atas semakin bertambahnya jumlah perantau Minang yang tinggal di wilayah Kansai dan sekitarnya.
“Dengan semangat “sakampuang samuduo basamo”, IPM Kansai hadir untuk menciptakan ruang berkumpul, berbagi, serta mendukung satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan di negeri rantau,” urai Davi yang merupakan putra kesayangan Rico Alviano, ST, Anggota DPR RI FPKB Dapil Sumbar 1.
Setelah lulus dari Universitas di Jepang, sekarang Ketua IPM Kansai Muhammad Davi Azriel Alviano, bekerja di perusahaan Tsuda Sangyou yang menempati posisi strategis di Departement International Trading untuk menjalin hubungan kerjasama bisnis antara Jepang dan Indonesia
Davi menyebutkan, bahwa dengan hadirnya IPM Kansai ini, saya berharap bisa berkontribusi lebih untuk negara Indonesia terutama pada Minangkabau.
“Dengan dipercayakannya saya oleh rekan-rekan menjadi Ketua IPM Kansai, saya harap akan lebih harum nama Minangkabau, dan juga saya harap bisa menghasilkan yang terbaik untuk Minangkabau di negeri Sakura ini,” tekad Davi.
Sementara itu Wakil IPM Kansai, Aldi Saputra menyebutkan, bahwa IPM Jepang khususnya daerah Kansai adalah rumah bagi kami para perantau Minang untuk saling berbagi cerita, pengalaman dan juga tempat kami berdiskusi.
“Saya sangat senang sekali ketika tahu ada perkumpulan orang Minangkabau di negeri Sakura ini. Semoga kedepannya semakin kompak dan bekerjasama untuk komunitas ini, sehingga kita bisa memperkenalkan budaya Minang ke dunia, terutama negeri Jepang ini,” ucap Aldi yang sekarang bekerja di Koueigijutsu Kaisha bidang pengelasan kapal, mengakhiri. (dezzo)