DUA sahabat Hebat. Adalah Dion dan Zio, kini sama-sama belajar di kelas VI Sekolah Dasar (SD), habiskan waktu senggang dan liburan untuk cari jajan sendiri sekaligus untuk membantu orang tuanya.
Mereka keliling-keling Kota Padang Panjang dengan jualan Sala Lauak setiap jam pulang sekolah secara bergantian. Pulang berjualan, mereka mendapatkan upah dari pemilik usaha Sala Lauak itu.

Mulai pukul 13.00 WIB, tugas Dion Harlen untuk menjajaki beberapa lokasi untuk berjualan Sala Lauak. Dimulai dari Kelurahan Balai-Balai, Bancalaweh, dan Tanah Hitam.
“Iyoooo… Sala Lauak.” Begitulah cara Dion menjajakan dagangannya kepada masyarakat sampai dipanggil oleh pembeli. Dion tidak malu, bahkan saking semangatnya, apabila dagangannya habis cepat, ia kembali ke pemilik Sala Lauak untuk menambah lagi dagangan yang dibawanya.
“Kurang lebih tiap hari saya menerima uang dari Ante Vera (pemilik Sala Lauak) sebesar Rp65.000, bahkan lebih. Tergantung banyak Sala Lauak yang saya jual, ” kata Dion kepada Kominfo, Ahad (20/4/2025), saat menjajakan dagangannya.
Kurang lebih, tambah Dion, ia menghabiskan Sala Lauak yang satuannya Rp500 itu sebanyak 600 butir. Kadang lebih. Jadi ia menyerahkan uang ke Ante Vera Rp300 ribu dan dikasih jasa sama Ante Vera Rp65 ribu.
“Uangnya tidak saya habiskan, namun saya ambil sedikit untuk jajan dan beli beras, selebihnya saya tabung ke orang tua,” kata Dion.
Tidak hanya itu, khusus di hari libur, Dion juga berjualan Pinukuik mulai dari pagi pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan siang berjualan sala Lauak.
“Enak jualan dari pada banyak main. Berjualan kita dapat uang, dan bisa bantu orang tua,” kata Dion.
Sementara itu sahabatnya, Zio yang sama-sama bersekolah di SD Negeri 15 Padang Panjang Timur dan sama-sama sekelas dengannya, juga meniru dan mengikuti jejak Dion. Zio juga berjualan Sala Lauak usai Dion jualan.
“Saya diajak dan ditemani Dion untuk jualan Sala Lauak. Tapi saya mulai jualan pukul 16.00 WIB karena siang jatah Dion yang jualan. Jadi saya bermain dulu, baru jualan,” kata Zio.
Zio mengaku sejak dia diajak jualan oleh Dion, uang jajannya bertambah dan puas mau belanja apa saja dengan uang jerih payahnya itu. Namun daerah kawasan jualan Zio berbeda dengan Dion. Zio menjajakan dagangannya ke daerah Bukit Surungan, Pasar Usang dan sekitaran Pasar Pusat.
“Kadang kami jualan sambil hujan-hujanan. Kendati begitu, dagangan yang kami bawa alhamdulillah setiap hari habis terjual. Setelah habis, baru kami pulang, untuk menerima upah dari Ante Vera,” ucap Zio.
Dion dan Zio senang berjualan karena mereka bisa mendapatkan tambahan uang belanja dari hasil jerih payah sendiri. (yuli guslinda)