Randa Gusmanedi, Guru Muda Visioner Asal Pasaman, Sabet Medali Emas dan Perunggu pada ISC 2025

Randa Gusmanedi, pendidik di SD IT Darul Azzam Rao, berkilau prestasi di tingkat nasional Islamic Science Competition (ISC) 2025. (foto; ist)

PASAMAN, FOKUSSUMBAR.COM – Kilau prestasi kembali terpancar dari sosok muda berbakat asal Kabupaten Pasaman, Randa Gusmanedi, yang kini mengabdikan dirinya sebagai pendidik di SD IT Darul Azzam Rao.

Dalam ajang bergengsi tingkat nasional Islamic Science Competition (ISC) 2025 yang dihelat oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI), Randa menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas dalam cabang Pendidikan Agama Islam (PAI) dan medali perunggu dalam cabang Matematika pada tingkat Guru gabungan SD/MI & SMP/MTs, pada kompetisi yang digelar Minggu, 18 Mei 2025.

Capaian ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan sebuah penegasan akan eksistensi guru muda berkarakter kuat dan berpikiran visioner yang tak hanya menjadi pengajar, melainkan juga pelita yang terus menyala di tengah dunia pendidikan Indonesia.

Nama Randa Gusmanedi memang tak asing di jagat prestasi. Sejak duduk di bangku sekolah menengah, ia telah mengukir lebih dari 300 prestasi gemilang di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan menjejak kancah internasional.

Ia adalah potret nyata generasi emas yang menjadikan keterbatasan sebagai cambuk semangat dan menjadikan pendidikan sebagai jalan pengabdian luhur.

“Menjadi guru bukan berarti kita berhenti belajar, tetapi justru menjadi tonggak awal untuk terus menyalakan obor keilmuan dan keteladanan,” ungkap Randa dengan mata yang berbinar penuh semangat usai diumumkan sebagai juara.

Raihan ini pun menjadi sumber kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi lingkungan sekolah tempat ia mengabdi, tetapi juga bagi Kabupaten Pasaman yang kembali menorehkan tinta emas dalam sejarah pendidikan nasional.

Randa Gusmanedi telah membuktikan bahwa seorang guru, meskipun muda usia, mampu menembus batas-batas konvensional dengan semangat pembelajaran tanpa akhir. Ia adalah teladan dan inspirasi, bahwa dalam diri seorang pendidik, tersimpan kekuatan besar untuk mengubah dunia dimulai dari sepetak ruang kelas. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *