PAINAN, FOKUSSUMBAR.COM – Tantangan di zaman teknologi digital SMA Negeri 3 Painan mengadakan rapat koordinasi bersama Komite Sekolah, orang tua siswa, dan perwakilan Google Education untuk membahas persiapan sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).
Rapat berlangsung pada Selasa (23/9/2025), di Aula SMA Negeri 3 Painan dengan agenda utama membahas kesiapan teknis dan peran serta semua pihak dalam mendukung program ini.
Penunjukan SMA 3 Painan sebagai KSRG merupakan hasil keputusan dari Gubernur Sumatera Barat, yang mempercayakan sekolah ini sebagai salah satu lembaga pendidikan yang siap menerapkan digitalisasi pembelajaran secara terintegrasi.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, yang memang sejak lama memberi perhatian khusus terhadap perkembangan SMA N 3 Painan.
Kepala SMAN 3 Painan, Rini Amelia, M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan pemerintah dan Google yang telah memilih SMAN 3 Painan sebagai kandidat sekolah rujukan.
Program ini sejalan dengan visi sekolah dalam menciptakan sistem pendidikan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.
“Kami siap menyambut program ini karena sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan Google for Education, guru bisa memantau aktivitas siswa, mengatur jadwal pembelajaran yang sehat, bahkan mengarahkan anak dalam kehidupan spiritual seperti pengingat waktu salat,” ujar Rini Amelia dihadapan para peserta rapat.
Rapat juga dihadiri oleh Dr. Busral, Ketua Komite Sekolah yang menyatakan komitmen penuh dari pihak komite untuk mendukung program ini. Ia menegaskan bahwa kemajuan sekolah bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, komite, dan orang tua siswa.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut, Dr. Budi Mulyadi, salah satu anggota Komite Sekolah. Ia menyampaikan bahwa program Sekolah Rujukan Google sangat bermanfaat untuk mengontrol penggunaan teknologi oleh siswa, terutama dalam penggunaan laptop dan akses internet selama proses belajar.
“Rujukan Google ini sangat bermanfaat karena bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak pantas dan tidak patut dibuka oleh siswa melalui laptop. Ini sangat penting di tengah arus informasi digital yang semakin terbuka,” jelas Dr. Budi.
Dr. Budi juga berharap program ini menjadi langkah nyata dalam menjawab tantangan perkembangan teknologi masa kini. Ia menambahkan bahwa literasi digital tidak hanya sebatas penguasaan perangkat, tetapi juga mencakup etika dan tanggung jawab dalam menggunakannya.
Dalam rapat tersebut juga hadir perwakilan dari pihak Google Education melalui mitra resminya, Acelera, Elvirawaty, M.Pd.
Ia memaparkan, program KSRG memungkinkan sekolah untuk menerapkan sistem monitoring berbasis Google Workspace for Education yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan akademik dan non-akademik siswa.
“Guru akan bisa mengetahui aktivitas siswa setiap hari melalui sistem yang kami kembangkan. Bahkan bisa disesuaikan dengan jadwal pribadi siswa, seperti jadwal salat, istirahat, dan tugas harian. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang mengatur kehidupan siswa secara seimbang,” ungkap Elvirawaty.
Dengan sistem ini pula, guru tidak hanya menjadi pengajar tetapi juga pembimbing yang bisa memantau perkembangan akademik dan karakter siswa secara menyeluruh. Google Education juga menyediakan pelatihan intensif bagi guru untuk memastikan pemanfaatan fitur secara optimal.
Seluruh pihak menyatakan siap untuk berkolaborasi dan bekerja sama menyukseskan program KSRG di SMAN 3 Painan. Diharapkan, sekolah ini tidak hanya menjadi pelopor di Sumatera Barat, tetapi juga mampu menjadi contoh nasional dalam penerapan pendidikan digital yang bermoral dan terarah.
Program Sekolah Rujukan Google diharapkan dapat segera berjalan efektif setelah masa persiapan selesai. SMA 3 Painan optimis, dengan dukungan semua pihak, dapat mewujudkan pembelajaran yang inovatif, aman, dan sesuai nilai-nilai karakter bangsa di era digital ini. (sim)