PADANG, FOKUSSUMBAR.COM – Suasana di SMA N 12 Padang Kamis pagi, 30 Januari 2025, tampak seperti hari-hari sekolah biasa. Tidak ada tanda-tanda ganjil atau aneh-aneh pada pelaksanaan proses belajar mengajar di hari pertama sekolah pascalibur bersama sejak hari Sabtu lalu itu.
Kepala SMA N 12 Padang Drs Parendangan, MPd seperti hari- hari biasa sekolah, sekitar pukul 06.45 sudah berdiri di pintu gerbang utama sekolah menyambut dan memberi semangat kepada siswa/i nya yang mulai berdatangan ke sekolah.
“Semangat pagi! Bagaimana khabar Ananda hari ini? Sehatkan? Belajar yang rajin ya!.”
Kalimat tersebut, memang sudah akrab terdengar di telinga peserta didik di SMAN 12 Padang keluar dari mulut Pak Dadang, sapaan akrab Parendangan setiap pagi hari-hari sekolah. Satu persatu siswa/i yang disapanya langsung menyalami sembari mencium tangan sang kepala sekolah.
Tepat pukul 07.00 WIB, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Semua siswa dipastikan sudah masuk kelas masing-masing dan langsung belajar. Dan Dadang pun meninggalkan pintu gerbang utama sekolah. Tujuannya, ruang wakil kepala sekolah. Di sini sudah menunggu Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Sumbar, Animar, MPd.
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan pengawas sekolah, sekitar pukul 07.58, Dadang keluar ruangan wakil kepsek dan mohon izin meninggalkan Animar. Tujuannya ke lokasi Ruang Kelas Baru (RKB) yang sedang dibangun komite sekolah, dananya bersumber dari bantuan CSR dari PT Bukit Asam (PTBA).
“Saya melihat penampakan Pak Oyong (salah seorang pengurus komite, red). Saya mau menyampiri beliau” kata Dadang berjalan hendak meluncur ke lokasi RKB.
Namun langkah Dadang tiba- tiba terhenti, karena mendengar suara salah seorang wakil kepsek memanggilnya. Dadang berbalik, lalu mengikuti wakil kepsek yang menggiringnya ke mimbar yang biasanya sebagai tempat dimana Inspektur upacara berdiri setiap upacara bendera di sekolah itu.
Tepat pukul 08.00 WIB, suasana sekolah yang tadinya hening dan tenang tiba-tiba berubah “buncah”. Bunyi alat musik tradisional Minang; gendang tasa, talempong dan bansi bertalu-talu memecah ketenangan suasana sekolah sebelumnya . Kondisi bertambah heboh, karena di saat bersamaan semua warga sekolah, siswa, guru, pegawai tata usaha, dan jajaran pengurus komite bergerak ke lapangan sekolah.
Dadang terheran-terheran dengan keiadian spontan tersebut, lalu bertanya kepada beberapa orang di sampingnya. “Ada apa ini?”
“Ini merupakan surprise untuk Bapak yang beberapa hari lagi bakal pensiun dan secara kedinasan bakal meninggalkan sekolah ini. Kami sengaja merancang acara sederhana, tapi penuh makna ini dengan harapan bapak terkesan dan tetap terkenang dengan kami disini,” jelas beberapa panitia.
Dadang yang menerima penjelasan tersebut tampak tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Wajahnya berbinar. “Saya tak membayangkan bakal mendapat surprise yang begitu luar biasa ini. Terima kasih bagi semuanya,” kata Dadang dengan suara bergetar, tanda tak kuasa menahan rasa haru.
Bagi Dadang, ini merupakan momen yang paling luar biasa didapatkan selama 3 tahun 44 hari menjadi Kepala di SMA 12 Padang. Betapa tidak, tidak ada tenda, tidak ada tanda apa-apa, rangkaian acara dipersiapkan sedemikian rupa diperuntukan buatnya.
“Jujur, ini surprise atau prank yang paling berkesan saya dapatkan selama di sekolah ini, dan bahkan paling berkesan selama saya mengabdi di tempat lain. Terima kasih untuk semua,” ujar mantan Kepala SMA Negeri 10 Padang selama 6 tahun itu, haru.
Pria yang pernah mengajar di sekolah Indonesia di Hongkong selama 3 tahun, 11 bulan dan 20 hari itu berharap sepeninggalnya, dan bakal datang pemimpin yang baru, SMA N 12 bertambah maju dan berkembang. Hanya saja, dua atau tiga bulan mendatang sekolah ini belum memiliki kepala definitif, karena gubernur baru hasil Pilkada November lalu juga belum dilantik. Otomatis SMA N 12 dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt).
“Sedikitnya ada tiga agenda besar di mata kita. Antara lain, Ujian Akhir Sekolah (UAS) SMANDUBES Great Competition (GSC) dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Untuk itu mari bersama-sama menyukseskan agenda besar ini,” ingat Dadang.
Di bagian lain, Dadang mengapresiasi dukungan orang tua melalui komite sekolah selama ini. “Dukungan komite sekolah sangat luar biasa. Bahkan jujur, ini dukungan terbaik yang saya rasakan dibanding sejumlah sekolah yang pernah saya tempati,” ungkapnya.
Berkat dukungan luar biasa komite itu juga lah, siswa/i SMA N 12 Padang sukses mengukir prestasi di berbagai bidang, mulai jenjang regional, nasional bahkan internasional.
“Ini menjadikan sekolah kita makin dikenal di kalangan luar. Bahkan sekolah dari Negeri Jiran Malaysia berkunjung ke sini guna menjalin kerja sama dengan kita. Ini semua juga tidak terlepas dari peranan dan dukungan pengurus,” ulas Dadang seraya menambahkan dukungan komite juga dalam bentuk melengkapi fasilitas pendukung kelancaran belajar mengajar.
Pengurus Komite yang diwakili Wakil Ketua Ir Zurman, mengaku sangat kehilangan sosok kepala sekolah yang bersahaja, pekerja keras, mengayomi dan mau bekerjasama denngan siapa saja, termasuk komite.
“Di mata kami, Pak Dadang itu bukan saja mitra kami di komite untuk memajukan sekolah ini, tapi lebih dari itu. Beliau juga adalah saudara, sahabat, dan teman diskusi bagi kami tentang banyak hal,” ungkap Zurman.
Diakui Zurman, sejumlah prestasi yang diraih SMA N 12 Padang, juga tidak terlepas dari polesan tangan dingin Dadang. “Terima kasih Pak Dadang. Bersama pimpinan sekolah yang baru nanti, kami bertekad melanjutkan prestasi dan karya-karya yang telah diukir bersama Pak Dadang. Tentunya dengan harapan bisa lebih baik lagi,” harap Zurman.
Rangkaian acara perpisahan tanpa aba-aba, tanpa tenda dan berlangsung secara sederhana tapi penuh makna itu diakhiri dengan sesi foto bersama. (jiga)
