CIREBON, FOKUSSUMBAR.COM – Tambang batu alam galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5/2025), mengalami longsor dan menewaskan sekitar 14 orang penambang.
Anggota Komisi XII DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Rico Alviano, ST mengatakan, longsornya tambang yang menyebabkan korban jiwa harus diusut tuntas. Seharusnya, penambangan dilakukan secara hati-hati dan mengutamakan aspek keselamatan pekerja.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya 14 penambang. Saya minta agar peristiwa longsornya ini diusut tuntas. Kenapa terjadi longsor penambangan ini. Siapa yang harus bertanggungjawab, harus diusut tuntas. Harusnya faktor keselamatan pekerja jadi prioritas. Jika terbukti lalai, cabut izin operasional perusahaan,” ungkap Rico Alviano melalui press release kepada fokussumbar.com, Senin (2/6/2025).
Informasi yang beredar dari ESDM Jawa Barat, penyebab longsor berasal dari kesalahan dalam metode penambangan. Seharusnya metode penambangan dilakukan dari atas dan membentuknya seperti terasering. Tapi pada peristiwa itu, terjadi penambangan dari bawah.
“Jika memang ada kesalahan dalam metode penambangan, harus juga dicari tahu kenapa kesalahan itu terjadi. Apakah ada faktor human error atau karena kesalahan apa. Saya juga minta penambangan ini ditutup untuk proses penyelidikan. Bahkan jika masih berpotensi berbahaya, tutup secara permanen,” tambahnya.
Rico meminta agar pemilik izin penambangan bertanggungjawab atas korban jiwa serta korban luka luka yang hingga kini masih menjalani perawatan.
Peristiwa ini, harusnya menjadi momentum agar dilakukan pendataan penambangan-penambangan yang ada di Indonesia serta melakukan identifikasi kerawanan proses penambangan. (rel)