Media sebagai Pengawas Kekuasaan

Oleh : Dr. M.A Dalmenda M.Si*)

Fungsi media sebagai pengawas kekuasaan (watchdog) merupakan salah satu peran fundamental dan krusial dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, media bertindak laksana pedang yang terhunus sebagai mata dan telinga publik untuk memantau  dan merekam tindakan pemerintah, pejabat publik, dan lembaga-lembaga kekuasaan lainnya. Melalui investigasi, pelaporan, dan analisis kritis, media membantu memastikan akuntabilitas, transparansi, dan bahkan mampu mencegah penyelewengan kekuasaan.

Media tidak hanya menjadi saluran informasi, tetapi juga ruang di mana kekuasaan diperebutkan, opini publik dibentuk, dan agenda politik dinegosiasikan. Setidaknya dalam tulisan ingin menyoal berbagai aspek dari peran media dalam politik, termasuk bagaimana media memengaruhi opini publik, bagaimana politisi menggunakan media untuk mencapai tujuan mereka, dan bagaimana media dapat digunakan untuk mengkritik dan mengawasi kekuasaan.

Fungsi watchdog media mengacu pada peran media dalam mengawasi dan melaporkan tindakan-tindakan pemerintah, pejabat publik, dan lembaga-lembaga kekuasaan lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kekuasaan digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kepentingan publik.

Media bertindak sebagai “anjing penjaga” yang menggonggong ketika ada sesuatu yang mencurigakan atau tidak beres, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Beberapa elemen kunci yang mendefinisikan fungsi watchdog media meliputi:

Pertama, Investigasi: yaitu media melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap fakta-fakta tersembunyi atau praktik-praktik yang tidak etis atau ilegal. Banyak hal bergai peristiwa yang tak kunjung terungkap lantaran  bermunculan berbagai upaya-upaya untuk menyembunyikan dan bahkan membungkam realitas berbagai kecurangan.

Kedua, Pelaporan: yaitu media melaporkan temuan-temuan investigasi dan informasi penting lainnya kepada publik secara akurat dan objektif. Upaya investigasi merupakan salah satu pengungkapan secara mendalam untuk menyingkap realitas suatu peristiwa secara akurat agar apa sesuangguhnya terjadi terlihat secara lugas sehingga masyarakat tercerdaskan dari informasi yang ditemukan di lapangan.

Ketiga, Analisis: Media memberikan analisis kritis terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah, serta dampaknya terhadap masyarakat. Media bertindak sebagai pengawas yang mengawasi tindakan pemerintah dan memastikan bahwa kekuasaan digunakan secara bertanggung jawab.

Mereka menyelidiki potensi penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan pelanggaran etika. Media menyediakan informasi yang komprehensif dan akurat tentang kebijakan pemerintah. Mereka menjelaskan tujuan kebijakan, mekanisme implementasi, dan potensi konsekuensi.

Keempat, Akuntabilitas: Media membantu memastikan bahwa pejabat publik dan lembaga-lembaga kekuasaan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Media memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi mendalam terhadap isu-isu penting yang mempengaruhi masyarakat.

Jurnalisme investigasi dapat mengungkap fakta-fakta tersembunyi, mengidentifikasi pelaku kesalahan, dan menyajikan bukti-bukti yang kuat kepada publik. Laporan-laporan investigasi ini dapat memicu penyelidikan lebih lanjut oleh lembaga penegak hukum dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih baik.

Kelima, Transparansi: Media mendorong transparansi dalam pemerintahan dan lembaga-lembaga publik lainnya. Transparansi memaksa pemerintah dan lembaga publik untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ketika pejabat pemerintah tahu bahwa tindakan mereka akan diawasi oleh media dan publik, mereka lebih cenderung untuk bertindak dengan integritas dan menghindari korupsi.

Untuk memperkuat fungsi watchdog media, beberapa strategi dapat dilakukan, diantaranya: Meningkatkan profesionalisme jurnalis. Jurnalis perlu memiliki keterampilan investigasi, pelaporan, dan analisis yang kuat, serta menjunjung tinggi etika jurnalistik. Melindungi kebebasan pers, pemerintah dan masyarakat perlu melindungi kebebasan pers dan memastikan bahwa media dapat beroperasi tanpa tekanan atau intimidasi. Meningkatkan akses informasi, pemerintah dan lembaga-lembaga publik perlu memberikan akses yang mudah dan transparan terhadap informasi penting.

Kemudian mendukung media independent, yaitu masyarakat perlu mendukung media independen yang tidak terikat oleh kepentingan politik atau ekonomi. Dengan meningkatkan literasi media sehingga masyaraka dapat membedakan antara informasi yang akurat dan tidak akurat, serta memahami peran media dalam masyarakat.

Memanfaatkan teknologi, media dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan fungsi watchdog, seperti menggunakan data journalism dan platform media sosial. []

Dosen Ilmu Komunikasi Politik Universitas Andalas*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *