Oleh : Assyifa Rahma*)
Kaitan antara integritas dan budi pekerti ini saling terkait mereka tidak dapat dipisahkan karena bersifat fundamental, sebagaimana budi pekerti mengambil sebuah tindakan sebagai pondasi moral yang membentuk dan menjaga integritas seseorang.
Integritas melihatkan sikap yang sangat menolak atas korupsi yang terjadi, dimana integritas ini sebagai perisai terhadap benteng moral yang paling ampuh untuk menghalangi serta menentang tindakan pidana korupsi.
Sederhananya korupsi adalah penyalahgunaan sebuah kekuasaan dan kepercayaan untuk kepentingan pribadi. Menurut Poerwadarminata dalam Kamus Bahasa Indonesia, istilah korupsi merujuk pada perbuatan yang tercela seperti penggelapan uang, menerima suap, dan tindakan serupa. Korupsi merupakan bentuk perilaku yang melanggar norma dan etika, merugikan kepentingan
Di generasi sekarang seharusnya mereka lebih memahami bagaimana cara untuk memutuskan/menghindari terjadinya korupsi, karena mereka memiliki peran penting dalam mengubah negeri ini untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu kita harus menerapkan nilai-nilai antikorupsi seperti merealisasikan lingkungan yang adil tanpa adanya kecurangan, mengembangkan sebuah integritas terhadap diri, menunjang sebuah pembangunan yang berkelanjutan serta membangun jiwa nasionalisme untuk generasi bangsa dalam meningkatkan integritasi.
Di sisi lain bisa kita lihat bahwasanya masih banyak sekali generasi bangsa yang belum menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam membangun jiwa budi pekerti ini, masih banyak yang menyepelekan atas apa yang telah terjadi seolah-olah mereka tutup kuping terhadap masalah ini.
Contoh korupsi yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah Tata Niaga Komoditas Timah, kasus ini terjadi dari tahun 2015–2022 yang dimana jumlahnya ±Rp 300 Triliun. Maka dari itu marilah kita peduli terhadap permasalahan serius ini bagi negara kita serta menerapkan nilai-nilai anti korupsi serta integritas diri.
Tidak lain dari itu, korupsi memiliki dua kategori yaitu korupsi administrasi (korupsi yang terjadi didalam sebuah situasi), yang kedua korupsi yang terjadi didalam sebuah situasi transaksi yang sangat jelas melanggar sebuah hukum.
Pada kategori yang pertama, pejabat mendapatkan sebuah keuntungan pribadi yang dilakukan secara ilegal, sedangkan kategori kedua, pejabat memperoleh sebuah suapan supaya masyarakat bisa menerima fasilitas publik.
Menurut Dieter Frish, korupsi ini dapat memperbesar biaya bagi barang dan jasa, dapat memperbesar utang negara serta dapat menurunkan fasilitas standar. Banyak sekali proyek-proyek besar yang terabaikan karena membutuhkan modal yang besar dan kurangnya dana yang diperoleh.
Salah satu elemen penting untuk merangsang pembangunan sektor swasta adalah meningkatkan arus investasi asing (foreign direct investment). Korupsi sering menjadi beban pajak tambahan atas sektor swasta.
Faktor yang menyebabkan orang-orang enggan untuk melaporkan serta memusnahkan korupsi karena adanya ketidakpastian apakah ini merupakan tindakan korupsi atau bukan, keberadaan sikap yang sikap pesimis ini memperlihatkan bahwa hukum ini rumit untuk menunjukkan kebeneran kepada pelaku yang melakukan korupsi.
Dalam menegakkan integritas pendidikan sangat dibutuhkan karena pendidikan memiliki peran penting dalam sistem tersebut untuk membentuk keselarasan serta nilai-nilai yang menciptakan generasi yang maju.
Pendidikan strategi yang cocok untuk menanamkan strategi integritas pada remaja ialah, mengajarkan kepada remaja bagaimana menanamkan sistem integritas yang baik dan apa konsekuensi ketika melakukan korupsi serta melakukan diskusi bagaimana melatih pemikiran yang kritis.
Generasi sekarang harus memahami pentingnya memutus rantai korupsi dengan menerapkan nilai-nilai antikorupsi, menciptakan lingkungan yang adil, mengembangkan integritas diri, dan meningkatkan jiwa nasionalisme.
Namun, masih banyak generasi yang belum mengadopsi nilai-nilai ini, seperti yang terlihat dalam kasus korupsi besar di Indonesia. Korupsi terbagi dalam dua kategori: korupsi administrasi dan korupsi transaksi ilegal seperti suap, yang sama-sama merugikan negara dan masyarakat.
Korupsi berdampak negatif besar, seperti membebani biaya barang dan jasa, menambah hutang negara, dan menghambat pembangunan. Faktor seperti kerumitan hukum dan sikap pesimis membuat laporan korupsi sulit dilakukan. Oleh karena itu, pendidikan integritas sangat diperlukan sebagai strategi membangun keselarasan nilai dan membentuk generasi yang maju.
Strategi pendidikan yang efektif adalah mengajarkan remaja tentang pentingnya sistem integritas, konsekuensi korupsi, dan melatih kemampuan berpikir kritis agar mereka mampu menolak korupsi dan membangun karakter yang kuat berlandaskan budi pekerti dan integritas
Daftar Pustaka : Pope Jeremy, (2002) Confronting Corruption: The Element of National Integrity System, Transparency International Indonesia dengan Yayasan Obor Indonesia dan TI Indonesia.
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas*)




